5 Feb 2013

Tugas: macam-macam gunung berapi

Letusan Gunung Berapi Tipe Stromboli

Letusan ini bersifat spesifik. Letusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Letusan tipe ini dapat memuntahkan material, lapili bom, dan abu setiap lebih kurang 12 menit.


Letusan Gunung Berapi Tipe Hawai

Letusan ini terjadi karena semua lava yang keluar langsung berbentuk cairan. Sehingga penyebarannya, berpencar ke segala arah. Bentuknya yang keluar dari dalam perut bumi pun seperti perisai atau tameng. Sebagai contoh adalah gunung Maona loa, Maona kea dan Kilauea di hawai.



Letusan Gunung Berapi Tipe Vulkano

Letusan ini dapat mengeluarkan material berbentuk padat. Letusan ini keluar dari dalam perut bumi berdasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh dari gunung ini adalah Gunung Vesuvius dan Gunung Etna di Italia. Selain itu, ada juga Gunung Semeru di Jawa Timur.


Letusan Gunung Berapi Tipe Merapi

Tipe letusan seperti ini sangat berbahaya sekali karena lava yang keluar sangatlah kental, sehingga dapat menyumbat mulut kawah. Oleh karena itu, tekanan gas yang terdapat di dalam perut bumi semakin bertambah kuat dan dapat memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan tersebut kemudian terdorong ke atas, yang berakhir pada terlemparnya lava ke mana-mana. Lava ini menuruni lereng gunung, selain itu keluar pulalah awan panas yang lebih sering dikenal sebagai wedhus gembel atau awan panas.


Letusan Gunung Berapi Tipe Perrey atau Plinian

Letusan tipe ini juga sangat ditakuti masyarakat karena semburannya yang dapat mencapai ketinggian 80km dan sangat merusak lingkungan.


Letusan Gunung Berapi Tipe Sint Vincent

Letusan ini keluar bersamaan dengan air danau kawah dan mengakibatkan air danau tumpah bersama lava. Laharnya yang berbahaya sangat membahayakan manusia.


Letusan Gunung Berapi Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasanya terjadi karena terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung berapi dan bentuknya seperti jarum. Karena sumbatannya kecil, maka tekanan dari dalam perut bumi semakin besar, sehingga jika penyumbatan tersebut tidak dapat dibendung lagi, maka gunung tersebut dapat meletus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"We are what we repeatedly do" Aristoteles

.