1 Jun 2013

Pancasila

"Pancasila"
"Pancasila"
"Satu"
"Satu"
"Ketuhanan yang maha Esa"
dst.

Pengulangan kalimat di atas biasanya dilakuin pas lagi upacara di sekolah hari senin. Ada sekolah yang udah ga melaksanakan upacara bendera?

Kadang murid suka males kalo ada upacara bendera. Ya panas, lama, berdiri terus, ngebosenin. Terus kenapa juga mesti ada upacara? Dilaksanain hari senin pula! Nah, di upacara bendera ini ada satu kegiatan yang ga boleh terlewatkan. Pembacaan teks Pancasila yang dipimpin oleh pembina upacara, diucap ulang oleh peserta upacara.

Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E.A. membacakan teks Pancasila
Pancasila diketahui lahir tanggal 1 juni 1945. Pada kenyataannya, Pancasila baru rampung pada tanggal 22 juni 1945. Loh terus kenapa peringatannya tanggal 1 juni?


Jadi gini loh, bangsa Indonesia dijajah oleh banyak negara, termasuk Belanda dan Jepang. Pada masa perang pasifik, Jepang mendekati Indonesia dengan tujuan terselubung. Mereka menjanjikan Indonesia merdeka. Maka diadakanlah pembukaan sidang pertama BPUPKI (lembaga yang dibentuk Jepang) pada tanggal 28 mei 1945. Pembahasan dimulai keesokan harinya tanggal 29 mei 1945 dengan tema dasar negara. Sidang pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.


Hari itu juga, didapatlah usulan dari Muh. Yamin secara lisan, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Selain itu Muh. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Lalu, pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno mengemukakan Pancasila, yatiu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Namun dari ketiga ide itu tidak juga mendapatkan hasil akhir. Oleh karena itu, Ir. Soekarno melakukan pidato tidak tertulis yang disambut baik oleh anggota rapat. Dari pidato itulah disebutkan sebagai lahirnya Pancasila.

Eits, tapi dari sidang itu malah diputuskan untuk membentuk Panitia Sembilan yang beranggotakan:
1. Ir. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. AA Maramis
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Agus Salim
7. Achmad Soebardjo
8. Wahid Hasjim
9. Mohammad Yamin
Panitia Sembilan

Dengan demikian, Panitia Sembilan merumuskan Piagam jakarta yang disetujui pada tanggal 22 juni 1945 yang berisi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Pada tanggal 17 agustus 1945, taulah ada apa. Hari itu juga langsung diadakan rapat oleh PPKI untuk mengesahkan rancangan Hukum Dasar beserta Pembukaannya. Tetapi pihak Indonesia bagian timur mengusulkan pada bagian "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' untuk dihapus. bila tidak, Indonesia timur akan memisahkan diri. Dengan begitu, digantilah kalimat tersebut dengan "ketuhanan yang maha Esa".


Kemudian lahirlah Pancasila yang sering kalian ucap ulang pada proses pelaksanaan upacara. Terus peringatannya kenapa ga tanggal 22 juni aja, ya? Atau ga tanggal 17 agustus sekalian sama Hari kemerdekaan hahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"We are what we repeatedly do" Aristoteles

.